Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Kurma rusak

Gambar
REZEKI KURMA BUSUK Jika tiba-tiba rasa 'down' sekejap dengan bisnes, saya selalu akan ingat kembali akan Abdul Rahman bin Auf dengan kisah kurma busuknya. Kata Rasulullah saw, Abdul Rahman bin Auf r.a akan masuk surga akhir sekali kerana terlalu kaya. Ini kerana orang yang paling kaya akan dihisab paling lama. Maka mendengarkan ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun ligat kepala otaknya berfikir, bagaimana agar boleh jadi miskin balik supaya dapat masuk syurga awal. Selepas Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh. Abdul Rahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat r.hum tadi  dengan harga kurma bagus. Kesemuanya bersyukur..Alhamdulillah..kurma yang dikhuatiri tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdul Rahman bin Auf. Sahabat gembira. Abdul Rahman bin Auf r.a pun gembira. Semua happy! Sahabat lain gembira sebab ada sales. Abdul Rahman bin Au

Puncak iman

Gambar
Kejadiannya diriwayatkan Al Mubarrid dari Abu Kamil dan Ishak bin Ibrahim dari Raja’ bin Amr Al Nakha’i. Seorang pemuda Kufa yang dikenal ahli ibadah suatu saat jatuh cinta dan tergila-gila pada seorang gadis. Cintanya berbalas. Gadis itu sama gilanya. Bahkan ketika lamaran sang pemuda ditolak karena sang gadis telah dijodohkan dengan saudara sepupunya, mereka tetap nekat, ternyata. Gadis itu bahkan menggoda kekasihnya, “Aku datang padamu atau kuatur cara supaya kamu blsa menyelinap ke rumahku”. Itu jelas jalan syahwat. “Tidak! Aku menolak kedua pilihan itu. Aku takut pada neraka yang nyalanya tak pernah padam!” Itu jawaban sang pemuda yang menghentak sang gadis. Pemuda itu memenangkan iman atas syahwatnya dengan kekuatan cinta. “Jadi dia masih takut pada Allah?” gumam sang gadis. Seketika ia tersadar dan dunia tiba-tiba jadi kerdil di matanya. Ia pun bertaubat dan kemudian mewakafkan dirinya untuk ibadah. Tapi cintanya pada sang pemuda tidak mati. Cintanya berubah jadi r

Telur akan jd ayam kalo di erami

Gambar
*Pilihan Peran Sejarah Kita* (Umarul faruq Abubakar) Dalam beberapa kali pertemuan saya sempat bertanya kepada guru saya tercinta, Ust. Muin, tentang pilihan peran sejarah. Di bidang mana sebaiknya saya fokus, mencurahkan segenap potensi sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan kontribusi kepada umat manusia. Terus terang, selain menjalani profesi sebagai guru saat ini, saya berobsesi menjadi dosen di Universitas dan pembicara nasional dan internasional yang melakukan safari dakwah dari satu daerah ke daerah lain, dari satu negara ke negara lain. Saya sampaikan hal itu kepada beliau. "Semua itu tergantung fokus," jawab Ust. Muin. "Kalau saya memilih untuk menjadi pendidik. Menjadi seorang ustadz di pondok. Pengaruhnya lebih kuat dan pencapaiannya lebih terukur" Saya diam dengan saksama mendengarkan penyampaian beliau. "Antum bisa saja jadi di dosen di Universitas. Tapi pengaruhnya kepada mahasiswa tidak terlalu kuat. Jauh lebih kuat pengaruh